Cabang ISIS Sudah Ada di Indonesia

pimpinan ISIS Regional Indonesia
CABANG Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah sudah ada di Indonesia. Pemimpinnya bernama Chep Hernawan yang juga Ketua Umum Gerakan Islam Reformis (Garis) Cianjur, Jawa Barat.

Kepada wartawan yang mewawancarainya, Chep mengaku sebagai pimpinan ISIS Regional Indonesia. Ia menyatakan, dengan berbaiat, ribuan warga Indonesia sudah menjadi anggota ISIS. Namun, Cep tidak terima jika gerakan ISIS Indonesia disamakan dengan gerakan ISIS di Timur Tengah yang kini bernama Daulah Islamiyah (DI).

"Gerakan ISIS di Indonesia hanya menekankan dan mengutamakan penegakan syariat Islam dengan tidak melakukan tindakan anarkistis atau kekerasan," ujar Chep di Cianjur, Kamis (7/8).

Chep mengatakan, dia mengaku sebagai pimpinan atau presiden ISIS regional Indonesia untuk menjelaskan bahwa gerakan ISIS di Indonesia sesungguhnya sangat berbeda dengan aksi ISIS di Timur Tengah. 

"Kami tidak keluar dari koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keberadaan ISIS Indonesia justru membantu pemerintah Indonesia untuk menjaga keutuhan NKRI dengan penegakan syariat Islam bagi umat Islam," tutur Chep.

Selain itu, Chep menegaskan, ISIS Indonesia tidak melakukan cara-cara teroris, seperti teror bom, untuk menegakkan syariat Islam. Tapi, dia melanjutkan, melakukan jihad dengan cara yang lebih dipahami oleh masyarakat. Contohnya, memberi pemahaman kepada para mujahid agar tidak melakukan aksi bom bunuh diri serta memberi masukan kepada pemerintah ihwal penegakan syariat Islam.

"Sebab, Indonesia bukan medan perang seperti di Timur Tengah yang terus berkonflik," kata Chep.

1.200 Anggota

Chep mengakui sedikitnya 1.200 warga Indonesia tercatat sebagai anggota ISIS. Ribuan anggota ISIS di Tanah Air ini didominasi warga Jawa Barat. 

"Kami juga meminta masyarakat jangan terpengaruh isu-isu dan opini yang berkembang saat ini, yang menyesatkan tentang keberadaan ISIS di Indonesia," ucapnya.

Ia pun mengaku tak gentar meski kecaman terhadap organisasi yang dipimpinnya itu datang dari berbagai pihak. Ia pun siap dipanggil sejumlah pihak untuk memberikan klarifikasi terkait dengan ISIS yang dipimpinnya tersebut.

"Sebetulnya klarifikasi sudah dilakukan ketika sidang perdana Mahkamah Konstitusi (Rabu, 6 Agustus 2014. Red). Sewaktu saya usai orasi, staf kementerian agama menjemput dan mempertemukan saya dengan wakil menteri agama," kata Chep ketika ditemui awak media di kediamannya, Sabtu (9/8).
Dikatakan Chep, pertemuannya dengan wakil menteri agama terkait dengan klarifikasi deklarasi ISIS di bundaran Hotel Indonesia Minggu 16 Maret 2014.

"Kalau pertemuan dengan polisi memang belum. Kalau memanggil silahkan saja toh pusat (kementerian agama. Red) juga sudah dan tidak ada masalah," ujar Chep.

Anti-Kekerasan

Chep Hernawan mengklaim, ISIS regional Indonesia berperan serta menjaga keamanan nasional agar warga negara Indonesia yang siap berjihad tidak melakukan aksi kriminal di Indonesia.

Itu sebabnya ia menyayangkan sikap para ulama di Indonesia khususnya MUI yang menentang gerakan ISIS di Indonesia.

"Saya juga sudah berkomunikasi dengan MUI pusat terutama Anwar Abbas. Tapi jawabannya malah menyakiti hati saya dan menuding ISIS telah melakukan kekerasan terhadap orang tidak berdosa dan orang yang tidak sepaham ISIS juga dituding akan mengganti ideologi dengan cara kekerasan. Dia punya bukti tidak terhadap yang ditudingkan," ujar Chep.

Dikatakan Chep, pemerintah dan ulama di Indonesia seharusnya jangan mudah terpengaruh dengan skenario bangsa barat melalui medianya.
Menurutnya, tidak ada pembunuhan terhadap anak-anak dan warga yang tidak berdosa. Sejatinya ia siap dan akan mendukung pengharaman ISIS seperti yang dinyatakan MUI jika memang kekerasan yang ditudingkan itu benar faktanya.

"Jangan asal sebut. ISIS bukan teroris dan saya siap kalau ditanya dan menjelaskan karena saya tahu persis persoalan ini. ISIS di Indonesia perwakilan dan biro jihad untuk memberangkatkan warga negara Indonesia yang ingin jihad ke medan perang. Itu hanya akal-akalan media barat agar umat islam menjauhi ISIS karena bangsa barat tak lagi mampu berperang di Irak dan Suriah," kata Chep. (Sumber: tempo.co, tribunnews.com).*

No comments:

Write a Comment


Top