Sunda Empire Impikan Pemerintahan Dunia Berpusat di Bandung

Sunda Empire Impikan Pemerintahan Dunia Berpusat di Bandung
Sekelompok orang merancang sebuah pemerintahan dunia (world goverment) benama Sunda Empire-Earth Empire. Mereka bermimpi mengendalikan dunia dengan pusat pemerintahan di Kota Bandung.

Pemerintahan atau negara Sunda Empire ini muncul di media sosial. Foto-foto anggota Sunda Empire sedang "rapat" disebarkan pemilik akun Facebook Renny Khairani Miller yang diduga anggota Sunda Empire.

Di screenshot unggahannya, pemilik akun tersebut menuliskan :

"SUNDA EMPIRE-EARTH EMPIRE.
Dalam menyambut Indonesia baru yg lebih makmur dan sejahtera, dgn system pemerintahan dunia yg dikendalikan dari koordinat 0.0 di Bandung sebagai Mercusuar Dunia. Masa pemerintahan Dunia yg sekarang akan segera berakhir sampai dgn tgl 15 Agustus 2020 . Mari kita persiapkan diri kita utk menyongsong kehidupan yg lebih baik dan sejahtera . Agar kita tdk menjadi budak di negera sendiri dan hidup hanya utk membayar tagihan yg terus naik dan biaya hidup yg terus melambung tinggi apalagi biaya pendidikan anak yg tidak gratis, setelah itu kita tua dan mati, terus pikniknya kapan???....(emoticon salam dan tertawa)," tulis pemilik akun tersebut.

Diberitakan detikcom, Jumat (17/1/2020), kelompok Sunda Empire mengklaim anggotanya berasal dari 54 negara.

Sunda Empire Impikan Pemerintahan Dunia Berpusat di Bandung

Sunda Empire Berpusat di Bandung

Selain mengklaim beranggotakan 54 negara, kelompok ini juga menyebut sistem pemerintahan di dunia akan dikontrol dari Bandung.

Foto serta video soal aktivitas Sunda Empire tersebar Facebook dan YouTube. Akun YouTube bernama Alliance Press International mengunggah sebuah video berupa wawancara dengan salah satu petinggi di kelompok itu bernama HRH Rangga. Video sendiri diunggah pada 6 Juli 2019.

Dalam video itu, pria berseragam dengan topi flat cap biru muda itu bercerita soal Sunda Empire-Earth Empire. Menurutnya, Sunda Empire-Earth Empire itu merupakan sebuah kekaisaran matahari.

"Sunda Empire Earth Empire itu adalah kekaisaran matahari, kekaisaran bumi. Juga diartikan Sunda itu suku Sunda tapi ini adalah tindakan, proses turun temurun kekaisaran dari dinasti ke dinasti dan saat ini dinasti Sundakala," ucap pria yang ditulis dalam video bernama HRH Rangga.

Menurut dia, Sunda Empire-Earth Empire ini terbagi menjadi enam wilayah. Pertama ada Sunda Atlantik di mana Bandung sebagai tera cop diplomatik dunia.

"Kedua, Sunda Nusantara adalah tatanan negara di mana tatanan tersebut dimulai dari benua Australia, Papua New Guinea, Indonesia di dalamnya, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam benua Cina seluruhnya. Mongolia, kemudian Rusia di dalamnya dari beberapa negara, kemudian Jepang. Kemudian sampai ke Korea Selatan dan Korea Utara. Kurang lebih Sunda Nusantara meliputi 54 negara di dunia," tuturnya.

"Selanjutnya Sunda Eropa, kemudian Sunda Pasifik, kemudian Sunda Archipelago, kemudian Sunda Mainlek," kata dia menambahkan.

Menurut dia Sunda Empire-Earth Empire atau kekaisaran itu berada di bawah pimpinan perdana menteri dunia atau Grand Prime Minister. Di bawahnya, ada Gubernur Jenderal yang memimpin Sunda Nusantara.

"Bicara nusantara bukan bicara Indonesia, ada 54 negara. Kalau itu dia adalah Gubjen Eropa itu the king of king. Istilah kerennya Gubjen," katanya.

Pria itu juga mengungkapkan bahwa saat ini sistem pemerintahan di dunia akan dikontrol di Bandung. Sebab, hal ini mengacu pada teritorial Indonesia.

"Karena letaknya pada teritorial Indonesia, bagian terpenting di dalamnya Atlantik di mana Atlantik memangku tatanan proses pemerintahannya, ditata 75 tahun yang lalu, adalah Vatikan. Roma yang dapat tugas, sekarang sudah ditarik ke Bandung. Sehingga tatanan pemerintahan keseluruhan yang ada di atas bumi akan dimulai proses perjalanan di Bandung," ujarnya.

"Kaitan prosesnya yang akan datang perbaikan sistem yang baik siapa pemimpinnya, harus didukung karena proses perjalanan 15 Agustus berakhirnya proses tatanan dunia yang diatur Vatikan, sekarang di Bandung," tambahnya.

Polda Jabar dikabarkan tengah mengusut kelompok ini.

Kaum Utopis

Menurut Sosiolog dari Fisip Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Ari Ganjar Herdiansah, fenomena kemunculan Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat sebetulnya bukan hal yang baru terjadi di dunia.

Ari mengatakan, orang-orang yang tergabung dalam kelompok ini disebut kaum utopis.

Utopis yang dimaksud ialah khayalan di mana orang memimpikan suatu tata masyarakat dan tata politik yang hanya bagus dalam gambaran, tetapi sulit untuk diwujudkan.

Ari menyebut kelompok Sunda empire punya satu orientasi ataupun visi tentang dunia yang berbeda dengan masyarakat sekitarnya, karena percaya dengan ramalan-ramalan atau teori konspirasi. Hal itu dilakukan, untuk lebih menyederhanakan pemahaman mereka tentang apa yang terjadi di dunia ini.

"Mereka juga rata-rata kalau dari kasus-kasus lain kebingungan dengan apa yang terjadi di masyarakat. Mungkin karena fenomena politik, mungkin karena fenomena ekonomi, dan akhirnya mereka memilih penjelasan alternatif teori konspirasi itu untuk lebih menyederhanakan pemahaman mereka tentang apa yang terjadi di dunia ini. Dan itu membuat mereka lebih tenang," ujar Ari dalam wawancara dengan Radio PRFM News Channel Bandung, Jumat (17/1/2020).

Menurut Ari, dalam sosiologi, semakin besar suatu masyarakat dengan kebudayaannya, maka timbul kecenderungan ada orang-orang yang ingin berbeda. Dan ini, kata Ari, juga berlaku di suatu organisasi.

Dia menjelaskan, ada kemungkinan orang-orang dalam suatu organisasi ada yang semakin tidak puas dikala organisasinya besar, tapi perilaku pemimpin didalamnya mengecewakannya. Sehingga akhirnya mereka "menyimpang" untuk menjalankan apa yang menurut mereka ideal.

"Jadi barangkali mereka yang tergabung dalam Sunda empire ini melihat bahwa perpolitikan di kita ini, baik itu di skala domestik, nasional maupun global itu tidak memuaskan mereka," katanya.

Selain kecewa dengan sistem perpolitikan di Indonesia, Ari menyebut mereka juga tidak bisa berbuat banyak untuk merubahnya sehingga akhirnya memilih jalan sendiri dengan membuat satu kerajaan yang utopis atau tidak ada, tapi bagi mereka adalah bentuk atau cita-cita ideal.

"Dan mereka juga memiliki semangat romantisme kembali kepada kejayaan masa lalu, kesundaan," tambahnya.

Negara Tidak Hadir

Bagi budayawan Jawa Barat, Yayat Hendayana, munculnya  Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat disebabkan oleh ketidakhadiran negara secara menyuluruh ke elemen masyarakat sehingga mereka frustasi dan ingin menciptakan negara yang ideal sesuai kehendak mereka.

"Mereka mengusahakan mendirikan negara sendiri, negara macam apa yang mereka anggap ideal. Negara yang ada di dongeng-dongeng," ungkapnya saat on air di Radio PRFM, Minggu (19/1/2020).

Selain itu, menurut Yayan, ada pula tekanan ekonomi yang menjadi penyebab lain kemunculan mereka.

"Problemya sama, mereka butuh panggung dan faktor ekonomi. Untuk hadir dalam keluarga kerajaan itu kan mereka harus keluar duit. Jadi semuanya bermula dari tekanan ekonomi," tuturnya.

Yayat sendiri sangat menyayangkan khusus untuk organisasi Sunda Empire yang mencatut nama "Sunda",  Pasalnya hal tersebut akan membuat stigma buruk bagi masyarat sunda.

"Tapi tidak direpresentasikan sunda secara luas. Itu mah hanya sunda yang tidak waras saja," jelasnya.*

No comments:

Write a Comment


Top