Petinggi Twitter, Blackberry, dan Line di Indonesia Terancam Pidana

Petinggi Twitter, Blackberry, dan Line di Indonesia Terancam Pidana
CB Magazine -- Para petinggi layanan media sosial Twitter, Blackberry, dan Line di Indonesia diminta melakukan swasensor terhadap konten yang dinilai mengandung pornografi.

Permintaan itu dikemukakan Direktur e-Business Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) Azhar Hasyim di depan para petinggi Twitter, Blackberry, dan Line Indonesia di Jakarta Rabu (18/2/2016).

Kemenkominfo bahkan melontarkan ancaman. “Kalau tak bisa blok, berarti pendekatan hukum. Bapak-bapak ini ada di Indonesia, semuanya, bapak itu yang bisa diangkut (dipidana),” ancamnya seperti dikutip BBC Indonesia.

Azhar menjelaskan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Dikatakannya, menurut pasal 27 hingga 33 UU ITE, jika tidak melakukan swasensor terhadap pornografi, maka para petinggi Twitter, Blackberry, dan Line di Indonesia bisa dipidana.

“Lihat pasal 33, tuntutan pidana enam tahun, dendanya Rp6 miliar. Yang kena itu yang ada wakilnya di Indonesia, bukan globalnya,” tegas Azhar.

Kemenkominfo memberi waktu dua minggu bagi penyedia layanan media sosial untuk melihat kemungkinan teknologi untuk melakukan swasensor.

Menurut pemerintah Indonesia, pornografi harus bisa dihapus oleh penyedia layanan sebelum diterbitkan oleh pengguna.

Sebelumnya, Kemenkominfo menyatakan akan memblokir mikroblog Tumblrdan lebih 400 situs lain karena dianilai menyebarkan pornografi. 

Menanggapi permintaan tersebut, Manajer Komunikasi Twitter Indonesia, Cipluk Carlita, menyatakan Twitter patuh akan regulasi di Indonesia. 

"Kami sudah menutup 125 ribu akun terkait radikalisme dan terus dilakukan. Kami akan kordinasi dengan tim regional dan global agar lebih mengefektifkan filterisasi konten," ujarnya dikutip Detik iNet.

Hal senada dikemukakan Head of Public Relation Line Indonesia Teddy Arifianto. Ia mengatakan pihaknya merupakan perusahaan global, namun membawa kearifan lokal. Karena itu, Line akan mengikuti semua aturan yang ditetapkan pemerintah.

Director Government Relations BlackBerry Indonesia, Kusuma Lienandjaja, juga menegaskan, pihaknya menindaklanjuti persoalan konten negatif yang suka muncull di BlackBerry Messenger (BBM) kepada tim globalnya.*

No comments:

Write a Comment


Top