Logo Baru Jogja Menuai Kritik Pedas

Logo Baru Jogja
Selain Jadi "TOGUA", Logo Baru JOGJA Seharga Rp 1,5 Miliar Dinilai Kebablasan

CB Magazine -- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY Jogja) berencana mengganti logo (rebranding).  Branding sebelumnya, "Jogja Never Ending Asia", akan diganti.

MarkPlus pimpinan Hermawan Kertajaya, pihak yang dipercaya Pemda DIY untuk merancang logo baru Jogja, sudah merancang logo baru tersebut setelah melalui berbagai survei dan wawancara dengan para pemangku kepentingan di DIY. 

Namun demikian, seperti dilansir laman Kedaulatan Rakyat dan Tribun Jogja, logo dan 'tagline' baru yang rencananya dilaunching pada 25 November 2014 itu menuai kritik.

Konsultan Komunikasi Visual, Sumbo Tinarbuko, menyayangkan tampilan visual usulan rebranding logo dan 'tag line' baru DIY yang digulirkan Pemda DIY, meski secara konsep dinilainya bagus.

Dari sisi visual, kesan Yogya tidak muncul sama sekali bahkan lebih metropolitan dan tidak menonjolkan atau merepresentasikan ciri khas kota tersebut.

Dari sisi warna, jika sentralnya Kraton Yogyakarta, harus memakai warna hijau. 

Dari aspek topografi (jenis huruf) juga dimasalahkan karena tidak terbaca dengan jelas. Huruf J kedua di kata JOGJA terputus dan visualisasinya menjadi U bukan J sehingga tampak terbaca JOGUA atau TOGUA. 

Selain itu, tag line yang berbahasa Inggris juga dimasalahkan. "Kenapa harus menggunakan bahas Inggris? Karena yang dijual adalah Yogyakarta adalah lokalitas, kenapa tidak menggunakan bahasa Jawa?" katanya.

Kritik juga datang dari sisi dana. Politikus PDIP Chang Wendryanto menilai langkah Pemda DIY membuat logo baru senilai Rp 1,5 miliar sudah kebablasan.

Bisa jadi, pergantian logo itu hanya upaya Pemda untuk menghabiskan Danais. "Kalau masyarakat tidak mempermasalahkan, kenapa harus gonta-ganti logo?" tandas Chang, Kamis (30/10/2014), seperti dikutip tribunnews.com.

Pihak pencipta logo, Mark Plus, memberi alternatif tiga pilihan slogan. Selain itu juga 'luwes', bisa diubah sesuai keinginan serta situasi dan kondisi, dengan tetap tidak meninggalkan ciri khas utama.

"Seperti logo Google, bisa diubah dengan berbagai macam varian, tetapi ciri khasnya tetap, misalnya saat bulan Agustus ditambah bendera merah putih," kata pimpinan MarkPlus, Hermawan Kertajaya, pada acara "Urun Rembug Logo Baru Yogya, The New Jogja: Rebranding Initiative" di Atrium Ambarrukmo Plaza, Selasa (28/10/2014).

Berikut ini Contoh varian logo 'JOGJA' senilai Rp1,5 M yang bisa diubah-ubah seperti dimuat Kedaulatan Rakyat Online:

Inilah contoh varian logo 'JOGJA' yang bisa diubah-ubah:
Logo Baru Jogja
Logo Baru Jogja
Logo Baru Jogja
Logo Baru Jogja
Logo Baru Jogja
Logo Baru Jogja
Logo Baru Jogja
Logo Baru Jogja
Logo Baru Jogja
Logo Baru Jogja
Logo Baru Jogja
Logo Baru Jogja


1 comments:

  1. Sumpah ni logo ga ada jogja2nya, emang bener terlalu metropolis, dari gesture dan pemilihan typeface yang minimalis. Seharusnya taste taste yang kental dan rich etnik seharusnya diterapkan. One of the worst logo ever.

    ReplyDelete


Top