Bendera Merah Putih Berkibar Setengah Tiang di Gorontalo

Bendera Merah Putih Berkibar Setengah Tiang di Gorontalo
Bendera Merah Putih hanya bisa berkibar setengah tiang di Gorontalo (Foto: rri.co.id)
SELAIN insiden rok melorot di Paskibra Medan, insiden di Gorontalo tidak kalah menyedihkan. Paskibra hanya bisa menaikkan bendera Merah Putih setengah tiang, saat peringatan HUT ke-69 RI di rumah jabatan Gubernur Gorontalo, Minggu 17 Agustus 2014.

Saat pengibaran bendera merah putih, peserta upacara dan para tamu undangan dibuat hening karena sang saka merah putih tidak bisa dinaikkan sampai kepuncak tiang bendera. Anggota paskibra pun menangis usai upacara.

Seperti diberitakan Republika Online, Anggota Paskibra yang bertugas di rumah jabatan Gubernur Gorontalo Rusli Zainal tidak bisa menyembunyikan kesedihannya lantaran tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik. Penyebabnya bendera yang akan dikibarkan tidak bisa mencapai puncak, melainkan hanya setengah tiang.

"Kami sedih. Kami merasa sudah melakukan yang terbaik. Kami berlatih tiap hari agar upacara ini sukses, tapi apa mau dikata kalau kejadiannya begini," ucap salah satu anggota Paskibra.

Insiden itu terjadi ketika Pasikbra yang tengah menaikkan bendera tak mampu mengerek hingga ke puncak. Penyebabnya diduga adalah tali bendera tersangkut di katrol.

Meski sudah berupaya menurunkan kembali bendera, melipatnya dan mengibarkan untuk kedua kalinya namun upaya tersebut gagal.

Upacara tersebut dipimpin oleh Gubernur Gorontalo dan pembaca teks Proklamasi adalah Ketua DPRD Provinsi Gorontalo Rustam Akili.

Sedangkan pembentang bendera adalah Prayoga Setya dari SMA I Tolangohula, pengerek bendera Sigit Prananta dari SMA Negeri I Gorontalo dan pembawa baki bendera Priscilia Laura Anastasya Pala yang merupakan siswi SMA Negeri III Gorontalo.

Dandim Minta Maaf
Dandim 1304 Gorontalo, Letkol Inf Blasius Popilus, minta maaf atas insiden pengibaran bendera "setengah tiang" itu.  Menurutnya, insiden tersebut terjadi tidak disengaja, melainkan akibat terkendala masalah teknis.

"Saya Letkol Infanteri Blasius Popilus Dandim 1304 selaku koordinator lapangan upacara HUT Proklamasi minta maaf atas insiden yang terjadi," ucapnya usai upacara.

Perwira menengah dua bunga melati itu menyatakan siap bertanggungjawab atas insiden tersebut. Menurutnya, tidak ada yang harus disalahkan selain dirinya selaku penanggungjawab.

Ia justru memuji sikap anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang dengan gagah telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

"Jika ada yang harus disalahkan, maka sayalah orangnya. Saya bertanggungjawab atas insiden ini," ujarnya dan mendapat tepukan tangan peserta serta undangan yang hadir.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan, tak ada yang patut disalahkan. "Ini faktor teknis dan alam saja, saya yakin tidak ada yang menginginkan insiden seperti ini terjadi. Saya juga percaya semua sudah melakukan yang terbaik," ungkapnya.

Usai upacara, bendera merah putih di halaman Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo itu, sudah berkibar di atas puncak tiang. (republika.co.id/rri.co.id).*

No comments:

Write a Comment


Top