Lembaga Survei Bikin Pusing Rakyat
Lembaga Survei Bikin Pusing Rakyat! Kata para pengamat, lembaga survei itu sekarang menjadi kekuatan kelima setelah media. Fungsinya "menggiring opini", membangun opini publik. Jadinya "tidak ilmiah" lagi, apalagi kabarnya banyak (kebanyakan?) lembaga survei itu merupakan "pesanan", hasilnya disetting untuk memihak kubu politik tertentu.
Tidak heran, hasil hitung cepat (quick count) pun berbeda-beda. Setidaknya ada 5 lembaga survei yang menyatakan Jokowi-JK menang. Setidaknya 4 lembaga survei lain menyatakan kubu Prabowo-Hatta yang menang.
Parahnya, kedua kubu juga menjadikan hasil hitung cepat itu sebagai acuan. Kubu Jokowi sudah mendeklarasikan kemenangan. Kubu Prabowo juga demikian. Nah lho... kalo sama-sama menang, masak dua-duanya jadi presiden terpilih?
Yang dikhawatirkan, setelah KPU mengumumkan hasil resmi, terjadi protes, ribut! Tuduhan manipulasi dan kecurangan akan muncul. Ribet 'kan? Wajar, jika TNI kabarnya sudah menyiapkan "rencana darurat", mengantisipasi rusuh pasca Pilpres 2014 ini.
Dari komentar kedua kubu, tampaknya gak ada yang menenangkan. Dua-duanya panas! Ini potensi konflik. Ini bahaya. Kayaknya gak bisa terima kalau Jokowi atau Prabowo kalah. Yang ada dalam kamus kedua kubu adalah SIAP MENANG, TIDAK SIAP KALAH. Wah wah wah... ini bahaya!
Sebaiknya lembaga survei DILARANG saja kalo bikin pusing seperti ini. Apalagi banyak (kebanyakan?) lembaga survei itu bayaran. Bahkan ada yang mengatakan, survei itu "pelacuran akademis"! Wiiih... ngeri!
Bagaimana, jika Lembaga Survei Bikin Pusing Rakyat terus, kita desak agar lembaga survei dibubarkan dan DILARANG SAJA! Setuju......???
Maksudnya, yang dilarang itu Lembaga Survei Politik, bukan survei bisnis/marketing atau survei selain politik.
Tidak heran, hasil hitung cepat (quick count) pun berbeda-beda. Setidaknya ada 5 lembaga survei yang menyatakan Jokowi-JK menang. Setidaknya 4 lembaga survei lain menyatakan kubu Prabowo-Hatta yang menang.
Parahnya, kedua kubu juga menjadikan hasil hitung cepat itu sebagai acuan. Kubu Jokowi sudah mendeklarasikan kemenangan. Kubu Prabowo juga demikian. Nah lho... kalo sama-sama menang, masak dua-duanya jadi presiden terpilih?
Yang dikhawatirkan, setelah KPU mengumumkan hasil resmi, terjadi protes, ribut! Tuduhan manipulasi dan kecurangan akan muncul. Ribet 'kan? Wajar, jika TNI kabarnya sudah menyiapkan "rencana darurat", mengantisipasi rusuh pasca Pilpres 2014 ini.
Dari komentar kedua kubu, tampaknya gak ada yang menenangkan. Dua-duanya panas! Ini potensi konflik. Ini bahaya. Kayaknya gak bisa terima kalau Jokowi atau Prabowo kalah. Yang ada dalam kamus kedua kubu adalah SIAP MENANG, TIDAK SIAP KALAH. Wah wah wah... ini bahaya!
Sebaiknya lembaga survei DILARANG saja kalo bikin pusing seperti ini. Apalagi banyak (kebanyakan?) lembaga survei itu bayaran. Bahkan ada yang mengatakan, survei itu "pelacuran akademis"! Wiiih... ngeri!
Bagaimana, jika Lembaga Survei Bikin Pusing Rakyat terus, kita desak agar lembaga survei dibubarkan dan DILARANG SAJA! Setuju......???
Maksudnya, yang dilarang itu Lembaga Survei Politik, bukan survei bisnis/marketing atau survei selain politik.
Top 5 Popular of The Week
-
100 Lagu Pop Indonesia Terbaik 2014 Utopia - Mencintaimu Sampai Mati Yovie and His Friend feat. Raisa - Mantan Terindah Rossa - Hijrah ...
-
Cara Membuat Status dan Komentar Palsu di Facebook INI dia cara membuat status dan komentar palsu (fake) di Facebook. Sekadar buat ser...
-
CB Magazine -- Berikut ini Daftar Tulisan Arab Salam (Assalamu'alaikum), Basmalah (Bismillahir rohmaanir rohim), Hamdalah (Alhamdulillah...
-
Balapan MotoGP 2020 mulai bergulir Maret 2010. Seri pertama masih akan berlangsung di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu 8 Maret 2020. Seri ...
-
Jilboobs adalah fenomena di kalangan pengguna busana Muslimah (jilbab). WANITA Muslim dewasa wajib berjilbab (hijab), menutupi aur...
No comments: